Minggu, 23 September 2012

Penalaran Analitik


1. Di sini ada perempatan jalan yang saling tegak lurus. Salah satu jalan itu menuju ke kota Semarang. Jika saya menghadap utara, maka jalan yang ke kiri dan belakang saya adalah jalan yang menuju ke tempat lain. Jalan yang tepat di hadapan saya menuju ke Laut Jawa. Jalan mananakah yang menuju Semarang ?
a. Ke utara
b. Ke Timur
c. Ke Barat
d. Jawaban a, b, dan c salah

2. Dalam satu kelas ada sejumlah anak yang menyukai olahraga. Lisa menyukai olahraga bola Volley dan tidak menyukai atletik, Dino menyukai olahraga bola basket dan volley. Perdi menyukai semua olahraga kecuali volley. Susi menyukai olahraga tanpa bola. Sedangkan Gino menyukai olahraga dengan bola. Mereka yang menyukai olahraga volley adalah...
a. Dino, Gina, dan Lisa
b. Susi, Gino, dan Dino
c. Pardi, Gino, dan Lisa
d. Dino, Susi, dan Lisa

3. Lazimnya, entrepreneur dipandang sebagai seorang individu yang memiliki dan menjalankan usaha kecil. Namun , sekedar memiliki dan menjalankan usaha kecil atau usaha besar sekalipun tidak menjadikan seseorang sebagai entrepreneur. Jika seseorang adalah entrepreneur sejati, maka ada produk baru yang ia ciptakan dan ada cara baru yang ia ciptakan untuk menjalankan usahanya. Dari pernyataan berikut, manakah kesimpulan terbaik dari paragraf di atas?
a. Seorang pemilik perusahan besar bisa merupakan seorang entrepreneur
b. Seorang yang membangun sebuah perusahaan dapat dianggap seorang
entrepreneur.
c. Entrepreneur tidak memiliki dan menjalankan usaha kecil.
d. Entrepreneur adalah investor.

4. P, Q, R, S, T adalah lima orang diplomat. P hanya dapat berbicara bahasa Inggris dan Jerman. Q hanya berbicara dalam bahasa Perancis, Jepang, dan Cina. R hanya dapat berbicara bahasa Jerman. S hanya berbicara dalam bahsa Inggris, Jepang, dan Cina. T hanya dapat berbicara dalam bahasa Perancis dan Jerman. Satu-satunya pasangan diplomat yang harus menggunakan penterjemah dalam berkomunikasi adalah...
a. P dan R
b. Q dan R
c. R dan T
d. Q dan S

5. A adalah seorang anak dari pasangan suami isteri B dengan C. E adalah anak dari pasangan D dengan B. Hubungan antara A dengan E disebut:
a. Saudara sepupu
b. Saudara misan
c. Saudara ipar
d. a, b, c, salah

6. Dari kata-kata yang dicetak miring di bawah ini, manakah yang tidak bermakna abstrak?
a. Malaiha merasa terbelenggu akibat keputusan yang tidak jelas itu.
b. Orang yang tidak berusaha sesungguhnya telah kalah sebelum berjuang.
c. Ketajaman analisis intelijen Detasemen 88 Antiteror sungguh mengagumkan.
d. Kecantikan Dian Gitaya sangat mempesona forum.

7. Di sebuah pasar, harga daging lokal mahal dari harga beras, harga beras lebih mahal dari harga sayur-mayur, dan daging impor adalah yang paling mahal. Jika demikian dapat disimpulkan ....
a. Sayur-mayur lebih mahal dari daging lokal
b. Daging lokal lebih mahal dari daging impor
c. Daging impor lebih mahal dari daging lokal
d. Beras lebih mahal dari daging impor

8. Disebabkan menghisap rokok dan hanya untuk kepuasaan yang sedang-sedang saja, tidak seorang pun yang pernah rusak kesehatannya. Nikotin adalah suatu penyebab gangguan ringan. Sedikit sekali orang yang biasa merokok berhasil untuk merokok secara berlebihan-lebihan. Karena itu :
a. Omong kosong untuk berpendapat bahwa merokok itu merusak kesehatan
b. Merokok adalah merusak kesehatan
c. Pernyataan a dan b kedua-duanya salah
d. Pernyataan a dan b kedua-duanya benar

9. Prestasi belajar Tedjo lebih tinggi dari Tini dan lebih rendah dari Tono. Prestasi belajar Sinta lebih rendah dari Tedjo, tetapi lebih tinggi dari Tini, sedangkan prestasi belajar Dono lebih tinggi dari Tini dan Sinta. Apabila dipilih dari tiga orang yang memiliki prestasi terbaik yang dipilih adalah...
a. Tedjo, Tono, dan Shinta
b. Tedjo, Dono, dan Shinta
c. Tono, Shinta, Tini
d. Dono, Tedjo, dan Tono

10. Albert dan Irene mendengarkan musik. Gloria dan Albert hobi membaca. Siapa yang sedang membaca sambil mendengarkan musik?
a. Gloria
b. Albert
c. Irene
d. Gloria dan Albert

11. Daryanti bangun kesiangan. Oleh karena itu , ia menyadari akan terlambat masuk sekolah. Maka, ia lari sekenceng mungkin dan tidak melihat ada lubang, lalu kakinya patah. Ia dibawa ke rumah sakit dan selama dirawat di rumah sakit, ia dijenguk kawan-kawannya yang ingin tahu mengapa Daryanti bangun sedemikian terlambat. Kesimpulan apakah yang tepat dari cerita di atas?
a. Karena Daryanti tidak makan pagi, ia mengalami patah kaki.
b. Kawan-kawan Daryanti menjenguknya di rumah sakit karena ingin tahu mengapa
Daryanti terlambat ke sekolah.
c. Daryanti tidak melihat lubang karena bangun kesiangan.
d. Daryanti mengalami patah kaki karena terlambat tidur pada malam sebelumnya.

12. Film Bundaku Tersayang memecahkan rekor paling banyak ditonton orang. Sementara film Pencuri yang Baik Hati memperoleh 4 buah piala Citra, antara lain sutradara dan peran utama pria terbaik. Film Rinduku terpaut di Awan tidak ditonton sebanyak orang dibanding film terdahulu, tetapi mendapat piala Citra dua lebih banyak dari film Pencuri Yang Baik Hati merupakan film dokumenter terbaik. Manakah film, terbaik berdasarkan piala Citra yang diperolehnya?
a. Rinduku terpaut di Awan
b. Pencuri Yang Baik Hati
c. Bundaku Tersayang
d. Hatiku-Hatiku

13. Ketika Ayah pulang dari kios penjahit, sepatunya berlumpur dan topinya banyak kena tepung. Tempat-tempat yang mungkin dilaluinya adalah Kampung Iping; Lapangan Badak; Taman Muda, dan Jalan Sumbing. Dia tidak mempunyai cukup waktu untuk mengunjungi lebih dari satu daerah dari daerah-daerah itu. Di jalan-jalan sama sekali tidak ada lumpur, kecuali di jalan-jalan yang aspalnya dibongkar untuk diperbaiki. Kampung Iping didiami oleh penjahit, demikian pula Jalan Sumbing, dan Taman Muda. Yang ada perusahaan roti adalah Jalan Sumbing, lapangan Badak, dan Kampung Iping. Saya tahu bahwa jalanan di Kampung Iping tidak sedang diperbaiki, tetapi mungkin sekali ada perbaikan jalan di tempat-tempat lain. Jalan manakah Ayah pulang ke rumah ?
a. Kampung Iping
b. Jalan Sumbing
c. Lapangan Badak
d. Taman Muda

14. Seorang wiraniaga harus memasarkan barang dagangan di lima kota H, I, J, K, dan, L masing-masing sekali. Jadwal kunjungan kelima kota tadi sedemikian rupa sehingga
- Kota H harus dikunjungi sesudah Kota-Kota J dan K.
- Kota L harus dikunjungi sesudah kunjungan ke kota J dan sebelumnya ke kota K
Urutan kota yang harus dikunjungi wiraniaga tersebut adalah .....
a. K, J, L, I dan H
b. I, H, K, J dan L
c. J, L, K, H dan I
d. L, J, K, H dan I

15. Hanya orang kaya bisa membeli mobil. Agustina adalah orang yang membeli mobil. Orang ini tidak kaya. Jadi:
a. Orang ini adalah Agustina
b. Orang ini bukan Agustina
c. Agustina tidak kaya
d. a, b,c bukan jawaban yang benar

16. Gus Dur adalah putra kandung K.H. Wahid Hasyim. Kalimat manakah yang tidak berhubungan langsung dengan kalimat di atas?
a. Gus Dur adalah pernah menjadi Presiden Republik Indonesia.
b. Pada diri Gus Dur mengalir darah K.H Wahid Hasyim.
c. K.H. Wahid Hasyim adalah ayah Gus Dur.
d. Gus Dur adalah keturunan K.H. Wahid Hasyim.

17. Hasil survey menunjukkan bahwa lagu keroncong lebih disukai daripada lagu klasik. Lagu Rock dan dangdut sama-sama disukai namun lagu keroncong lebih disukai daripada lagu rock dan dangdut. Lagu pop lebih disukai daripada keroncong, lagu rock lebih lebih disenangi daripada lagu klasik. Urutan jenis lagu-lagu yang paling digemari sampai yang paling tidak digemari adalah...
a. Pop, rock/dangdut, keroncong, klasik.
b. Keroncong, pop, rock/dangdut, klasik.
c. Pop, rock/dangdut, klasik, keroncong.
d. Pop, keroncong, rock/ dangdut, klasik

18. Madu yang berasal dari bunga adalah makanan utama dari lebah. Tikus-tikus menghabiskan madu yang telah dikumpulkan lebah. Di jalan Sudirman ada lebih banyak tikus dari pada di Jalan Diponegoro. Jadi dapat disimpulkan :
a. Lebah lebih banyak terdapat di Jalan Diponegoro daripada di Jalan Sudirman
b. Di taman bunga tidak terdapat tikus
c. Di jalan Sudirman tidak ada tanaman bunga
d. Jawaban a, b, dan c ketiga-tiganya salah

19. Setiap upacara bendera di sekolah dasar, pengaturan baris dilakukan sebagai berikut: kelas yang bertindak sebagai petugas upacara berbaris menghadap barat. Kelas yang tertua akan berbaris mengahadap matahari tebit, sedang sisa kelas yang lain menghadap tiang bendera ke arah Utara. Barisan kelas yang menghadap Utara diatur sedemikian rupa sehingga Barat ke Timur berturut-turut adalah kelas termuda sampai kelas tertua. Jika petugas upacara hari ini adalah kelas III maka urutan yang menghadap Utara dari Timur ke Barat adalah...
a. III - V - IV - II
b. VI - V - IV - II
c. V - IV - II - I
d. III - IV - V - III

20. Helen menyukai David. Siapa yang menyukai David menyukai Tom. Helen menyukai hanya laki-laki tampan. Jadi:
a. Tom adalah bukan laki-laki tampan
b. Tom adalah laki-laki tampan
c. Tom dan David menyukai Helen

Senin, 10 September 2012

Cerita yang Sok Dramatis :P


Tuhan, salahkah bila aku terlalu mencintai seorang lelaki ??
Salahkah bila aku banyak berkorban untuknya ??
Bagaimana caranya agar ia dapat benar-benar mencintaiku tulus dan apa adanya seperti aku kepadanya ??
Aku tak ingin terus disakiti olehnya.
Entah, meski ia banyak dan sering menyakitiku, namun, hatiku slalu mudah untuk memaafkannya.
Tapi kenapa aku tak bisa menyakitinya lebih dari ia menyakitiku ??
Jika ia tahu perasaanku, bahwa aku sangat mencintainya lebih dari diriku sendiri...
Aku berani berkorban apapun demi dia, demi kelanjutan kisah cintaku dan dia.
Aku mungkin sudah dibutakan karna cinta. Tapi, aku tak merasa buta karnanya.
Demikian pula hatiku ini, meski sering terluka, namun, hatiku masih mau dan sudi untuk menerima dia kembali.
Mengapa aku begini ???
Siapa yang salah ??
Apakah pantas jika seorang wanita setia menunggu seorang lelaki yang sudah sangat sering menyakitinya ??
Wajarkah bila aku yang melakukannya ??
Apakah keluargaku mau menerimanya jika mereka tahu bahwa anaknya dulu sering tersakiti olehnya ??
Aku bingung dengan semua teka-teki cinta selama ini yang sangat sukar ditebak.
Awalnya memang sungguh sangat manis, hingga aku terlena oleh segalanya.
Namun diakhirnya begitu sangat pahit, pedih, dan sakit.
Aku menulis ini berdasarkan perasaan dan pikiranku.
Aku hanya ingin lelaki yang kusayangi itu mau sadar dan setia selalu padaku.
Jika memang dia bukan menjadi jodohku, aku mohon, Tuhan, jauhkan ia segera dari pikiran, kehidupan, mmimpi, dan perasaanku.
Karna aku tak ingin makin dalam dan jauh tersakiti olehnya.
Jika memang dia sudah tak cocok denganku, beri aku ketabahan dan kekuatan untuk menerima kenyataan pahit dan menyakitkan ini, Ya Allah .......
Hamba sangat butuh bimbingan, petunjukmu L

AKU MERINDUKANMU, IBU...


Lebaran tinggal menghitung hari lagi, dimana saja pun sudah terdengar bunyi ledakan-ledakan petasan. Hari ini aku berencana ingin membeli gamis lebaran untuk ibuku. Aku sudah menemukan gamis yang menurutku cocok untuk ibuku. Tapi, baru hari ini aku bisa membelinya. Aku membayangkan betapa cntiknya ibu jika ia mengenakan gamis itu. Ah, kecantikan ibu tiada duanya di dunia ini...
                Dengan ditemani seorang temanku, aku menuju Toko Baju Muslim yang menjual berbagai macam kelengkapan shalat dan busana muslim. Aku bergerak cepat karna takut gamis yang sudah aku incar 4 hari yang lalu laris dibeli orang lain. Alhamdulillah, gamis itu masih utuh dan masih ada di tempat pertama kali aku melihatnya. Aku meminta nota kepada SPG untuk dibayar ke kasir. Aku meminta pendapat Faiq gimana bagusnya aku memberikan gamis itu kepada ibu. Faiq adalah teman dekatku sejak aku kecil. Dia yang paling setia diantara teman-teman yang lain. Kuputuskan untuk membungkus gamis itu dengan kotak kecil dan kuhias dengan pita. Aku harap ibu menyukainya.
                2 hari menjelang lebaran Idul Fitri aku sengaja membantu ibu merapikan rumah termasuk halaman depan dan ruang tamu. Selagi ibu memasak dan membuat ketupat lebaran, aku diam-diam menaruh kotak berisi gamis itu di meja makan. Aku sengaja tidak memberikan langsung pada ibu.
“kotak siapa ini?” ibu bingung saat kembali dari dapur. “Rizka, ini kotak punyamu? Letakkan di kamar nak, jangan di meja makan.” Terdengar suara ibu dari dalam. Aku segera berlari masuk dan tersenyum-senyum, “ Ibu, itu untukmu. Aku ingin ibu mengenakannya saat lebaran besok.”
“Apa ini, nak?” ibu masih bingung. “Itu gamis untuk ibu. Aku yakin pasti ibu sangat cantik bila mengenakannya.” Langsung saja aku memeluk pundak ibu. “Terimakasih, rizka. Seharusnya kamu tidak perlu membelikannya. Terimakasih yaa... Ibu pasti kenakan saat lebaran nanti.” Ibu mengecup kening ibu.
Terimakasih ibu...
                Kami melaksanakan shalat Id’ di masjid dekat rumah. Aku berangkat bersama Om dan Kakak. Untungnya keluarga dan kakak pulang kampung dari luar kota. Ibu menjadi terhibur dan tidak merasa kesepian. Karna semenjak ayah pergi meninggalkan kami, ibu jadi sering sedih dan sakit-sakitan. Di rumah kami hanya tinggal berdua, sedangkan Kak Mella kuliah di Bandung dan Kak Robi bekerja di Sumatra. Otomatis aku sebagai anak laki-laki satu-satunya yang bersama ibu harus menjaga dan merawat ibu sebaik mungkin.
                Seperti biasa, selepas melaksanakan shalat Id’, kami makan opor dan ketupat buatan ibu. Setelah itu baru kemudian kami sungkeman meminta maaf kepada ibu dan eyang. Lagi-lagi ibu menangis memikirkan ayah. Aku dan kakak-kakakku berusaha menenagkan ibu.

                Malamnya, entah apa penyebabnya. Ibu terjatuh saat ia sedang melaksanakan shalat isya. Kak mella yang sedang asyik membaca buku di kamarnya mendengar suara benturan. Ibu terjatuh dan kepalanya membentur dinding. Kak Mella segera memanggil aku dan Kak Robi yang sedang menonton televisi di ruang belakang. Aku takut dan sangat panik. Dengan sigap Kak Robi membopong tubuh ibu untuk segera dilarikan ke Rumah Sakit. Ketika sampai disana, ibu segera di bawa ke UGD. Perasaanku tidak enak dan tenang. Aku takut sesuatu yang parah menimpa ibu.
                Setengah jam berlalu, dokter keluar dari UGD dan mengabarkan bahwa ibu sangat kritis dan kemungkinan besar tidak bisa selamat. Aku merasakan kepalaku sangat sakit mendengar itu.
“Dek, sebenarnya sakit apa yang ibu derita? Kamu gak pernah cerita sama kak Robi si.”
“Aku gak tau kak. Ibu waktu itu sering banget sakit-sakitan. Tapi kata dokter penyakit ibu tidak parah. Itu semua terjadi semenjak ayah pergi ninggalin kita. Ayah pergi kemana si kak ?? Kenapa gak pernah balik lagi sama kita ??”
“Sebenarnya, ayah menceraikan ibu. Kakak pun gak tahu persis apa masalahnya. Karna ibu gak pernah cerita banyak sama kakak. Ibu itu gak pernah mau anaknya menjadi sedih saat tahu orang tua berpisah. Ibu juga berpesan untuk tidak memberitahukan itu sama kamu. Karna saat itu kamu lagi ujian dan ibu gak mau kamu terganggu cuma gara-gara masalah ayah sama ibu.”
“Tapi kak, Rizka udah gede. Rizka udah patut buat tahu masalah yang menimpa keluarga kita. Kalo dari waktu itu aja kakak kasih tahu mungkin Rizka bisa ngejagain ibu lebih intensif lagi.”

                Pukul 02.45, seorang suster keluar dari dalam UGD dan seorang dokter masuk tergugup ke dalam UGD. Aku membangunkan Kak Robi yang tidur di sebelahku.
“Kak Robi! Bangun ! Itu ada apa dokter dan suster berlarian masuk ke UGD ??”
“Ada apa?”
“Itu kak, dokter sama suster lari-larian masuk ke UGD. Ada apa ya kak ? jangan-jangan ibu kak!”
“Astaghfirullah.. Mudah-mudahan bukan ibu dek. Kita berdoa saja untuk kesembuhan ibu. Ikut kakak ke musholla dek!” Kak Robi segera menarik tanganku. Kita shalat tahajud dan berdoa untuk ibu.
Ya Allah, berikan kesembuhan untuk ibu. Jangan Kau beri ibu dan kami cobaan yang berat. Aku tidak ingin melihat ibu sedih terus. Aku mohon berikan kesembuhan bagi ibu. Karna hanya Engkaulah Dzat Yang Maha Menyembuhkan segala penyakit umatMu.
Kami kembali ke depan UGD, tiba-tiba seorang suster mendekati kami mengabarkan bahwa ibu sudah menghembuskan nafas terakhir. Muka Kak Robi langsung pucat dan matanya memerah. Aku meminta izin pada suster untuk melihat almh. Ibu. Suster mempersilakan kami untuk masuk. Tidak pernah kusangka akan seperti ini jadinya. Aku kehilangan orang yang paling aku sayang. Benar-benar kehilangan. Seorang wanita yang begitu dekat denganku, harta paling berharga dalam hidupku, penyemangat saat aku mengeluh dan berputus asa. Kini sudah pergi dan tak akan pernah kembali ke dunia ini. Aku menangis lirih di telinga ibu. Meminta maaf an berterimakasih atas segala jasa beliau.
                Aku tak kuasa untuk memandikan jasad ibu. Berulang kali aku menangis. Aku tidak bisa tegar seperti Kak Robi. Kulihat juga Kak Mella seperti aku, tidak bisa menahan tangis dan kesedihan. Jenazah ibu akan dimakamkan pada pukul 09.00. Aku ikut mengantarkan ibu di peristirahatan terakhir.

                Saat aku sedang berdiam di rumah memeluk foto almarhumah ibu, tiba-tiba ada orang asing yang datang. Ia berkata, “Nak Robi, saya ikut berbela sungkawa atas kematian ibu Nak Robi. Ini saya punya rejeki sedikit buat adik-adik Nak Robi. Itung-itung beramal buat anak yatim piatu.”
Mendengar tersebut, aku sangat marah dan keluar dari kamar. “Ibu! Kami tidak butuh amplop berisi banyak uang. Kami hanya butuh doa untuk ibu kami sekarang ! Kami tahu bahwa kami yatim piatu, tapi apa perkataan ibu pantas diucapkan disini, saat kami sedang berduka kehilangan orang tua. Terimakasih . Kami tidak butuh amplop uang ibu !” Kak Robi yang melihat aku memarahi ibu-ibu itu langsung menarikku ke dalam kamar. “Dek, kamu gak boleh bilang kayak gitu sama ibu itu. Gak sopan !” “Biar saja! Ibu itu sering melecahkan keluarga kita Kak. Aku gak terima disaat ibu udah gak ada, dia masih aja ngelecehin kita. Ibu itu mantan kekasih ayah dulu!”
Ibu-ibu itu langsung pergi tanpa pamit kepada Kak Robi. Aku melihat gamis putih yang tergantung di balik pintu kamar ibu. Kuambil dan kupeluk gamis tersebut. Gamis yang dikenakan ibu kemarin pagi yang terlihat begitu sangat cantik kini sudah tidak lagi aku melihatnya. Yang tersisa hanya wangi parfum ibu yang masih tercium di gamis itu. ‘Ibu, Rizka belum pengen kehilangan ibu. Rizka belum bisa mandiri hidup tanpa ibu. Rizka masih pengen lihat senyum ibu. Melihat ibu mengenakan gamis pemberian Rizka ini’
Banyak tamu-tamu berdatangan untuk berbela sungkawa dan memberi nasehat dan semangat untuk aku, Kak Mella dan Kak Robi. Sekian banyak tamu yang berdatangan, tetap saja ayah tidak datang atau pulang ke rumah. Sekedar untuk melayat atau bertemu anak-anak mereka. Apakah ayah sudah tidak mau tahu atau memang tidak tahu ...
                Seminggu setelah kepergian ibu, Kak Robi mengajakku pindah dengannya ke Sumatra. Karna aku pasti disini sendirian. Sudah tidak ada ibu, saudara pun jauh. Akhirnya aku memutuskan ikut kak Robi dan mengurus surat-surat pindah sekolahku. Dalam perjalanan, masih saja aku terbayang-bayang wajah ibu. Hingga aku berhalusinasi ibu ada di sampingku. Duduk bersamaku di dalam mobil Kak Robi. Aku memandang foto ibu dan ayah yang menjadi wallpaper di ponselku. ‘Ibu, ayah.. Andaikan Rizka boleh minta, Rizaka pengin kita bisa berkumpul dan bersatu lagi seperti dulu. Sekarang Rizka ikut Kak Robi. Karna Rizka sudah tidak punya orang tertua selain Kak Robi yang menjadi penopang dan tuntunan Rizka. Rizka akan selalu mendoakan ibu agar ibu tenang dan bahagia disana. Rizka janji akan selalu mengingat pesan dan nasehat ibu. Rizka akan menjadi anak yang pintar dan berguna bagi negara ini. Ibu pasti akan tersenyum bangga disana melihat anak-anakmu sukses nantinya. Amin’ tanpa sadar  mobil Kak Robi berhenti dan air mataku menetes terus. Kak Robi yang sedang mengemudi memandangku ke belakang dan tersenyum. “Dek, jangan cengeng lagi ya. Ibu bangga punya anak-anak kayak kita.” Mobil melaju kembali. Ku hempaskan punggungku ke kursi mobil. Saat kami melewati persawahan yang terbentang luas, aku memandang jauh ke luar jendela. Sosok wanita tersenyum dan melambai ke arah mobil kami. Ibu..... Aaah, lagi-lagi aku berhalusinasi. Mungkin awal aku tinggal bersama Kak robi akan berat tanpa ibu.
Ibu aku merindukanmu...